Ngentot Dengan Istri Orang...


Sekarang nih saya sudah bekerja menjadi staff disalah satu perusahaan di Jakarta. Sejujurnya, saya lebih suka dan napsu jika melihat orang yuang sudah menikah di bandingkan anak gadis. Baik bini orang, janda atau tante-tante. Mungkin karena saya sering bersama dengan rekan kerja, maka saya tak tertarik sama orang yang lebih muda dari saya.

Setiap melihat bini orang, saya jadi bernafsu dan penisku akan mulai menegang. Pada saat itu saya berkenalan dengan Nella, tukang masak di salah satu restoran di dekat kantor saya. Memang sudah kebiasaan saya saat order makan, saya selalu menunggu di dapur dan melihat bagaimana Nella memasak. Dimulai dengan melihat, membantu dan akhirnya timbul keinginan untuk berbincang dan bercanda dengan Nella.


Nella juga tidak pernah marah jika saya sering bercanda dengannya di dapur, kalau marah pun di hanya menunjuk ke arah bos nya takut jika ketahuan bosnya. Saat beberapa minggu saya bercanda dengan Nella, saya ingin tes Nella dengan menyinggung payudaranya yang menonjol itu.

Mungkin saya sudah tidak tahan melihat payudaranya yang menonjol itu makanya saya memberanikan diri meyinggungnya. Nella hanya melirik saja sambil tersenyum. Senyumnya seakan-akan memberi kode ke saya bahwa dia tertarik kepada saya. Saya pun semakin memberanikan diri untuk mendekatinya.

Selepas kejadian itu, kami pun semakin dekat dan apabila saya ke dapur saya selalu memluknya dan meremas payudaranya. Tapi tak lama lah, takut ketahuan sama bos nya dan selalu saya lakukan pada sore hari waktu restoran sudah mau tutup. Untuk informasi saja, Nella baru berumur 30 tahun dan mempunyai 2 orang anak. Body nya sangat montok dengan payudara ya besar dan putih. Dia bekerja di restoran karena ingin membantu meringankan sedikit beban suaminya saja.

Pada suatu saat saya melihat muka Nella agak masam dan gelisah aja. Selepas kerja, saya mengajak Nella keluar makan dan mendengar cerita permasalahan dengan suaminya. Nella pun mengiyakan ajakan makan saya dan kami pun janjian makan di sebuah cafe.

Saat berjumpa dengannya saya pun mencoba mengorek rahasianya. Tapi suasana di cafe agak ribut, Nella pun tidak konsen untuk menceritakan permasalahan dengan suaminya. Setelah selesai makan, saya mengajak Nella untuk ke rumah ku untuk meneruskan cerita nya. Nella setuju, dan saya pun mengantarnya ke rumahku.

Sesampainya di rumahku, dia pun duduk di sofa dengan baju yang agak sedikit terbuka. Dia pun mulai menceritakan masalahnya dan saya pun sesekali mendukung Nella dengan dengan keputusan yang di ambil Nella. Namun sebenarnya saya tidak fokus pada ceritanya, di pikiran ku hanya bagaimana saya bisa merasakan tubuh Nella.

Saat ceritanya sudah mau habis, tiba-tiba saja Nelaa menangis. Saya pun kemudian memeluknya dan meredakan tangisannya. Nella pun membalas pelukan saya dengan lebih erat lagi. Dalam pelukannya, saya merasakan betapa kenyalnya payudara Nella dan penis ku pun mulai menegang keras.

Tanpa buang waktu, saya pun mulai menjilatin leher menuju ke telinganya. Desahan Nella pun terdengar pelan “ahhh….ahhhhh…”. Kemudian saya mulai memasukkan jari ku ke dalam bajunya yang sedikit terbuka itu sambil ku pelintir putingnya.

Desahan Nella pun semakin keras pertanda dia sudah sangat terangsang. Kemudian ku raih tangannya dan ku dekatkan ke kontolku yang sudah menegang dengan kerasnya. Dia pun kemudian meremas-remas kontolku. Saya pun membuka bajunya dan kemudian membuka bra nya. Payudaranya yang besar dan kenyal itu pun membuat kontolku semakin menegang kuat. Ku remas-remas payudaranya itu dan ku pelintir-pelintir putingnya itu. Nella pun semakin terangsang dan menciumku dengan liarnya.

Nella pun mengerang keenakan “ahhhhh …auhhhhhhh,,,,ahhhhhhh… enak mass, lagiii masss” ucapnya. Kemudian saya pun menjilati kedua putingnya sambil jari ku menyusup kedalam celana nya mengelus vagina nya yang sudah mulai becek itu. Karena agak ketat celananya, Nella kemudian membuka celananya sendiri dan kemudian membukakan celana ku juga.

Kontolku kemudian di kocoknya dengan lembut dan kemudian merebahkan badanku ke sofa. Sambil jongkok di bawah sofa, kemudian dia mulai mengulum penisku dengan lihainya. Emang benar kata orang, yang tua lebih pengalaman. Kulumannya nikmat sekali gan, bikin merem melek, hehe. Dengan ganas dia mengulum dan menjilat penisku hingga aku tak berdaya. Tak sampai 10 menit, aku merasakan akan orgasme dan ku tembakkan spermaku ke dalam mulutnya. Crotttt…crottttt….

Nella pun menelannya dan menjilatnya hingga tak bersisa. Kemudian giliran saya yang merebahkan nya ke sofa dan ku jilatin vaginanya yang sudah becek akibat ulah ku tadi. Ku masukin jariku dan mengobok-obok vaginannya dengan cepat. Nella mulai mendesah kembali “yahhh masss…lagii masss….enakk massss…agak dalam masss…ahhhh…ahhhhh”

Saat penisku menegang kembali, ku gesek-gesekkan ke vagina nya. Dia meraih penisku dan mengarahkan ke dalam vaginanya. Tanpa pikir panjang, aku langsung menusukkan penis ku kedalam liang vaginanya dan ku goyang dengan cepat. Walau terasa sudah agak kendor karena sudah memiliki 2 anak, namun Nella sangat jago dalam urusan goyang. Goyangannya sangat nikmat sekali dan sekali lagi membuat saya merem melek.

“aghhhhhh…..achhhhhhh….achhhhhh…..enak mas….achhhhhh…enak mass…achh….” desah Nella keenakan.

Memang tak salah yang sering saya baca di cerita-cerita dewasa kalau yang tua lebih pengalaman. Skill nya memang luar biasa, bisa encok saya di buatnya. hehe.

Kemudian kami berganti posisi menjadi Doggie style. Dengan posisi itu membuat penis saya semakin leluasa menyepong nya. Keringat pun bercucuran karena liarnya goyanganku hingga tak lama Nella pun mengejang dan menyemburkan cairan di vaginanya. ngentotbareng.com Namun saya terus menyepongnya tanpa henti dan hingga akhirnya saat aku mencapai orgasme, aku menariknya penis saya keluar dan Nella pun dengan cepat mengulumnya dan sekali lagi ku semprotkan sperma ku ke dalam mulutnya. Setelah itu kami pun kemudian istirahat karena kelelahan.

“Terima kasih ya mas, karena sudah mau mendengarkan curhatan dan memuaskan Nella” ucapnya.
“Kok malah kamu yang berterima kasih ke mas? harusnya saya dong Nell…”jawabku.

Nella hanya tersenyum dan kemudian saya mengecup keningnya. Setelah itu kami mandi bersama dan ku antar dia kembali ke rumahnya. TAMAT

0 komentar:

Posting Komentar